Tuesday 25 October 2011

Hukum Utama Hidrostatika ( Fluida Statis )




Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari tentang fluida yang tidak mengalir / tidak bergerak / statis. Kajiannya mencakup semua kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil.

Massa Jenis dan Tekanan dalam Fuida Statis

a. Massa Jenis

massa jenis suatu bahan yang homogen didefinisikan sebagai massa bahan tersebut persatuan volumenya






keterangan :




m = massa benda ( kg )

V = volume benda ( m3)
 

b. Tekanan

tekanan dinyatakan sebagai gaya yang bekerja per satuan luas







keterangan :

P = tekanan ( N.m-2)

F = gaya tekan ( N )

A = luas permukaan  ( m3)


c. Tekanan Hidrostatika

Zat cair / fuida dalam keadaan diam ( statis ) menghasilkan tekanan yang sama untuk semua titik-titik yang mempunyai kedalaman yang sama yang disebut tekanan hidrostatika. Tekanan tersebut timbul untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya yang dirumuskan sebagai berikut :





keterangan :

Ph = tekanan hidrostatika ( N.m-2)

g   = percepatan grafitasi ( m.s-2), besar percepatan grafitasi biasanya 10 m.s-2 atau 9,8 m.s-2

h   = kedalaman ( m )

apabila fluida terletak pada tempat yang terbuka atau berhubungan dengan udara luar maka fluida tersebut juga akan mendapatkan tekanan udara / atmosfer ( Po ). Suatu titik di dalam fluida dengan kedalaman tertentu mempunyai tekanan total / mutlak yang dirumuskan :





tekanan atmosfer terkadang ditulis dalam satuan atm sedangkan tekanan hidrostatika dalam N.m-2 maka harus dijadikan dalam satuan yang sama.

1 atm = 1.105 N.m-2


 Hukum Pascal


Hukum pascal menyatakan bahwa "tekanan yang diberikan pada suatu cairan pada ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama pada semua titik dalam cairan dan dinding bejana".

Secara matematis ditulis :





Sehingga :








lalu dengan prinsip hukum pascal :


 
 





Hubungan gaya pegas dengan gaya hidrostatik zat cair : 
 

 







Hukum Utama Hidrostatika


"Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair sejenis memiliki tekanan yang sama"

secara matematis ditulis :






 dengan prinsip persamaan tekanan di atas juga berlaku untuk :




Pengukur Tekanan Sederhana

Selanjutnya dalam sebuah sistem seperti gambar di bawah ini menunjukkan adanya perbedaan tekanan udara dalam kolom udara dibandingkan tekanan udara di luar.....Tekanan dalam kolom udara sesuai dengan rumus tekanan mutlak. Bila zat cair yang digunakan untuk pengisi adalah air raksa (Hg) maka tekanan atmosfer yang ditambahkan dalam satuan cmHg.




jika sisi kanan / yang berhubungan dengan udara luar lebih tinggi dari sisi kiri / yang berhubungan dengan ruang tertutup maka tekanan udara dalam ruangan tersebut = tekanan udara luar ( Po ) + h. dan sebaliknya bila lebih rendah maka tekanan udara dalam ruang tersebut = tekanan udara luar ( Po ) - h.



Hukum Archimedes

"Sebuah benda yang sebagian atau seluruhnya tercelup di dalam suatu zat cair / fluida ditekan ke atas dengan suatu gaya yang besarnya setara dengan berat zat cair / fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut".

Gaya tersebut disebut Gaya tekan ke atas ( Fa )




Gaya Tekan ke Atas







adanya gaya tekan ke atas menyebabkan adanya berat semu benda di dalam air, berat benda di dalam air ( Wa ) = berat benda di udara  ( Wu ) - Fa.








Adanya gaya tekan ke atas juga menyebabkan suatu benda dapat mengalami 3 kondisi yang berbeda :

Mengapung, melayang dan tenggelam

bila diketahui massa jenis benda dan zat cairnya kondisi benda di dalam air juga dapat ditentukan :
  • mengapung :  massa jenis benda < massa jenis zat cair
  • melayang    :  massa jenis benda = massa jenis zat cair 
  • tenggelam   :  massa jenis benda > massa jenis zat cair  

Contoh :
    Suatu logam berbentuk balok diukur beratnya dengan neraca pegas menunjukkan berat = 200 N. Kemudian ketika dimasukkan ke dalam bejana yang berisi minyak dan diukur kembali beratnya menunjukkan berat = 180 N. Jika Massa jenis minyak = 800 kg.m-3 dan percepatan grafitasinya = 10 m.s-2. Hitunglah massa jenis logam tersebut..!

    Diketahui :
    Berat di udara = Wu = 200 N
    Berat di cairan = Wa = 180 N
    Massa jenis minyak = 800 kg.m-3
    percepatan grafitasi = g = 10 m.s-2.

    mula2 kita cari dahulu massa logam tersebut :






    kemudian dicari besar gaya tekan ( Fa ) ke atas saat balok logam dimasukkan ke dalam minyak :



    dengan diketahui nilai Fa kita cari volume logam tersebut dengan rumus :

     




    dengan diketahui massa dan volume logam maka massa jenis logam tersebut dapat dicari :


     



    Benda Terapung di atas air




    kemudian bila zat cairnya terdiri dari dua jenis.......




    yang perlu diingat volume benda yang tercelup maupun  volume benda total satuannya tidak selalu dalam meter kubik (m3) namun bisa dalam pecahan, desimal ataupun persentase.


    Balon udara

    Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga balon udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan. 
    Balon udara dapat terbang karena massa jenis gas pengisi balon lebih ringan dari massa jenis udara.....selisih kedua massa jenis inilah yang digunakan dalam perhitungan massa maksimum penumpang balon udara.



    Kenaikan/Penurunan zat cair dalam pipa kapiler



    Friday 21 October 2011

    Grafik Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola



    A. Bentuk Umum dan Sifat Parabola

    Kurva fungsi kuadrat y = f( x ) = ax2 + bx + c, a tidak sama dengan nol ( 0 ) berbentuk parabola.


    Jika nilai a > 0 maka parabola terbuka ke atas dan mempunyai nilai ekstrem minimum

    Jika nilai a < 0 maka parabola terbuka ke bawah dan mempunyai nilai ekstrem maksimum


    Koordinat titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik balik parabola adalah ( Xp , Yp ) dengan :











     
    Xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x ) saat mencapai nilai maksimum/minimum
    Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai maksimum/nilai minimum



    B. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat / Parabola

    Langkah-langkah dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola ( = ax2 + bx + c ) :

    1. menentukan titik potong grafik dengan sumbu x → y = 0


    kemudian difaktorkan sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu x1 dan x2 . jika kesusahan dalam memfaktorkan coba di cek dulu nilai D nya....

    jika D < 0 maka fungsi tersebut memang tidak mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat sehingga sketsa grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x

    jika D > 0 maka fungsi tersebut mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat namun kita kesulitan dalam menentukannya... bisa jadi karena angkanya yang susah difaktorkan atau faktornya dalam bentuk desimal. Akar-akarnya dapat kita cari dengan rumus abc :



    setelah kita mendapatkan nilai x1 dan x2 maka titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x :
    ( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 ) 

    2. menentukan titik potong grafik dengan sumbu y → x = 0karena x = 0 maka y = c dan titik potong dengan sumbu y = ( 0 , c )

    3. menentukan sumbu simetri ( xp ) dan titik ekstrem ( yp )
    dari penentuan sumbu simetri ( xp ) dan nilai eksterm   ( yp ) diperoleh titik puncak grafik fungsi kuadrat/parabola : ( Xp , Yp )


    Posisi grafik fungsi kuadrat/parabola terhadap sumbu x
    mengulang pembahasan mengenai titik potong sumbu x → y = 0 ada 3 kemungkinan :

    D > 0 grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di dua titik
    D = 0 grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu x di satu titik
    D < 0 grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x

    dengan menggabungkan dengan nilai a nya dapat dibuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola :



    C. Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola

    1. Diketahui tiga titik sembarang

    Rumus : y =  ax2 + bx + c 

    nilai a, b dan c ditentukan dengan eliminasi.



    2. Parabola memotong sumbu x di dua titik ( x1 , 0 )dan ( x2 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.


     Rumus : y = a ( x - x1 ).( x - x2 )

    nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.



    3. Parabola menyinggung sumbu x di satu titik ( x1 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.

    Rumus : y = a ( x - x1 )2
    nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.




    4. Parabola melalui titik puncak ( xp , yp ) dan melalui satu titik sembarang.

    Rumus : y = a ( x - xp )2 + yp
    nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.




    D. Hubungan Kurva Persamaan Kuadrat / Parabola dan Persamaan Garis Lurus